Ibu Karir atau Ibu Rumah Tangga
Pilih mana? Mempunyai ibu seorang wanita karir dengan
kesibukan di luar rumah ATAU mempunyai ibu yang hanya di rumah dengan kesibukan
mengurus anak dan suaminya? Kita bebas memilih tapi kita susah untuk
memaksakan.
Keistimewaan ibu yang berkarir sangat banyak, mempunyai
wawasan luas, jaringan teman yang banyak, pengalaman yang banyak, sumber ilmu
yang bermacam-macam, dan masih banyak lagi.
Mempunyai ibu dengan kesibukan di rumah pun juga sangat
istimewa, bisa lebih banyak waktu untuk lebih konsentrasi mengurus rumah
mengurus anak. Dan tak selamanya ibu rumah tangga itu tak berwawasan luas,
mereka tetap bisa epunyai karir yang luar biasa walaupun di rumah.
Memang sangat beda ketika seorang anak dengan ibu seorang wanita karir dan ibu yang
fokus mengurus keluarganya (ibu rumah tangga). Apa memang bedanya? Apakah anak
dari ibu karir, kurang akan kasih sayang? Intensitas bersama yang sempit?
Komunikasi yang singkat? Aah itu curhatanmu...... Memang benar, namun itu semua
tergantung bagaimana komitmen dalam keluarga tersebut dibuat dan dilaksanakan.
Sebenarnya, agak sedikit protes dengan yang terjadi sekarang. Terlahir dari
seorang ibu yang pernah menjadi ibu rumah tangga selama bertahun –tahun dan
juga ibu dengan karir. Jadi, pernah merasakan punya ibu rumah tangga dan ibu
wanita karir. Enak mana? Kalau disuruh menjawab detik ini juga, akan saya jawab
IBU RUMAH TANGGA. Sedikit iri dengan teman-teman yang mempunya ibu dengan karir
di rumah. Loh? Kenapa? Bukannya sekarang lebih baik dengan beliau berkarir?
Aaah entahlah. Saat dulu masih menjadi ibu rumah tangga memang urusan apapun
beres bersamanya. Apakah setelah berkarir kamu kehilangan semua? TIDAK.
Alhamdulillah Tuhan memberikanku Ibu dengan kehebatan yang luar biasa. Sebelum
pergi meinggalkan rumah, semua urusan sudah beres tak akan lagi ada orang yang
protes, rapi, bersih, lengkap, beres. Lalu? Saat masih SMP SMA pun tidak ada
masalah dengan karir Ibu. Pagi sebelum berangkat masih melihat ibu, sore pulang
sudah ada ibu, malam pun bersama nya walaupun masih sibuk dengan urusannya.
Tapi sekarang, sudah tinggal jauh darinya, hanya bisa bertemu saat pulang,
itupun rasanya hanya sekejap karena kesibukannya, belum bisa menjenguk
keberadaanku disini, tak bebas telfon diwaktu luangku atau waktu luang beliau,
belum tentu pesanku dibalas dengan cepat, belum tentu pula setiap hari mengirim
pesan buatku. Hei, kamu kurang bersyukur. Coba lihat teman-teman yang saat
waktu luangnya belum tentu berjumpa dengan sosok ibunya. Namun apa salahnya
ketika beliau masih sehat dan akan terus sehat kita sesering mungkin menyapanya,
berengkrama dengannya tanpa penghalang, bukan hanya sekedar dalam do’a.
Ketika ada pertanyaan seperti ini, Lalu kedepannya kamu
memilih tetap berkarir di luar atau akan berkarir di rumah? Hanya bisa
menyerahkan pada takdir yang Kuasa dan restu imamku kelak. Namun tergambar
jelas, menjadi sosok seperti ibuku sangat aku idamkan tapi jangan ada
kecemburuan dengan ini semua.
Bagaimana-pun ibu kita, takdir Tuhan telah membawanya
untuk menjadi orang yang hebat dibidangnya masing-masing. Dan seperti apapun
ibu kita, dialah orang terhebat di bumi ini yang telah melahirkan kita untuk
bisa ada di dunia ini. Pada ibu lah kita pernah menitipkan napas, pada ibu juga
kita pernah menitipkan rasa lapar dan haus, dan sangat terasa pada ibulah kita
pernah menitipkan hidup kita. Tak hanya itu, pada ibu juga ALLAH menitipkan
surga-Nya ditelapak kaki yang siap kita gapai. Happy mother’s day for my mom,
my hero, my teacher, my friendship, my patner, my lovely, my everything.